Sabtu, 18 Februari 2012

makalah sejarah peradaban Islam perang salib


Perang Salib dan Masuknya Peradaban Islam ke Eropa

         I.            PENDAHULUAN

Islam adalah sebuah kemajuan, hal tersebutlah yang telah menjadi catatan dalam sejarah peradaban umat manusia. Sebuah peradaban yang didasarkan pada kewahyuan Nabi Muhammad, Kesederhanan ritual agama warisan Nabi Adam dan Nabi Ibrahim, Pembaharuan atas  primordialisme Arab dan Persatuan Umat. Kemajuan ini telah menjadi api obor yang menerangi peradaban manusia dari kegelapan peradaban. Dibandingkan dengan peradaban Eropa, Peradaban Islam justru menjadi cahaya baru bagi era Renaissance dan Revolusi sains yang lebih luas. Islam dan kelompok pemikirnya seakan merambah dan mempengaruhi kaum ilmuwan Eropa, yang terbilang sedikit, melalui sains. Kota-kota muslim seperti : Baghdad, Damascus, Cairo, Cordoba dan Qum telah lahir sebagai pusat – pusat peradaban dunia dengan segala kemajuan sainsnya seperti : Fisika, Matematika, Metafisika, Filsafat, Astronomi, Sastra, dll. Situasi yang bertolak belakang justru terjadi di Eropa. Kegagalan gereja Katolik, sebagai sebuah institusi terkuat di Eropa, untuk melahirkan pembaruan-pembaruan ilmu pengetahuan justru membentuk radikalisasi Eropa yang berujung pada Perang Salib.
Makalah ini hendak memaparkan tentang perang salib dan masuknya peradaban Islam ke Eropa.

      II.            PEMBAHASAN

A.    Perang Salib

Kekuatan kaum kristen dimulai dari kemunduran ummat Islam Andalus di mulai ketika bani umayah di Cordova jatuh pada tahun 1030 M, di lanjutkan lagi dengan adanya perpecahan dan sengketa antar saudara yang ingin menjadi raja dari suatu Negara merdeka.
           Hal semacam inilah yang mengundang hasrat kaum Kristen di sebelah Utara untuk menyerang dan berusaha merebut kembali daerah-daerah mereka.Usaha perebutan itu dimulai ketika bani Umayah andalus runtuh dan terus menerus umat Islam terdesak ke selatan sehingga hanya tinggal Granada.Granada memang jaya sehingga mampu menciptakan istana Al-Hamra. Tetapi orang Kristen spanyol terus mempersatukan diri untuk menunggu kelemahan kaaum Muslimin supaya dapat dihalaukan dari negerinya. Saat yang dinantikan itu tiba ketika persatuan antar Umat islam itu terpecah, masing-massing tenggelam dalam jurang hawa nafsu serakah.[1]
           Penyerbuan tentara mongol pada tahun 1258 menghancurkan segala macam peradaban dan pusaka yang telah dibuat selama berates-ratus tahun lamanya serta kitab-kitab yang telah dikarang oleh ahli pengetahuan bertahun-tahun dihanyutkan kedalam sungai dajlah sehingga berubah warna airnya lantaran tinta yang larut.        
          
1)      Sebab –sebab tejadinya perang salib
a.       Kecenderungan gaya hidup yangnomaden dan militeristik suku-suku Teutonik jeramn yang telah merubah peta eropa sejak mereka memasuki babk sejarah.
b.      Perusakan makam suci milik gereja .tempat ziarah ribuan orang Eropa yang kunci-kunciny telah diserahkan pada 800 M kepada Charlemagne dengan berkah dari uskup yerusalem oleh hakim.
c.       Sebab utama perang salib adalah permohonan kaisar alexius Comnesus kepada paus urban II pada 1095 untuk membantunya karena kekuasaan di asia telah diserang oleh bani saljuk di sepanjang pesisir Marmora.
d.      Pada tanggal 26 November Paus Urban menyampaikan pidatonya di Clermont, bagian tenggara Perancis, dan memerintahkan ornag Kristen agar”Memasuki lingkungan Makan suci, merebutnya dari orang-orang jahat dan menyerahkanya kembali kepada mereka[2].








B.     Masuknya Peradaban Islam ke Eropa
                        Peradaban Islam masuk di Eropa dengan empat cara berikut ini:
1.                  Melalui Andalusia (Spanyol).
Sebagian besar pengaruh kebudayaan Islam atas Eropa terjadi akibat pendudukan kaum muslimin atas Spanyol dan Sisilia.[3]
Bangsa arab selama 8 abad lamanya menempati daerah ini. Karenanya peradaban Islam menyebar di pusat-pusat tempat yang berbeda. Seperti: di Kordova, Sevilla, Granada, Toledo.
Penduduk Andalusia (Spanyol) mayoritas menganut ajaran masehi, yang kemudian terpecah dengan datangnya peradaban arab. Bahkan mereka ganti bahasa mereka dengan berbicara dengan bahasa arab. Mereka mengenal istilah Mozabarabes, kata ini yang dalam bahasa arab disebut musta’rib[4]. Untuk itu pula para pendeta nasrani melakukan terjemahan injilkedalambahasaArab.
Sebagaimana disebutkan syalabi bahwa orang Spanyol telah meninggalkan bahasa latin dan melupakannya, Seorang pendeta di Cordova mengeluh, hampir di kalangan mereka tidak ada yang mampu membaca kitab suci yang berbahasa latin. Bahkan cendekiawan muda hanya mengetahui dan memahami bahasa Arab.[5]
Sejak pertama kali Islam mengijakkan kaki di Spanyol sebagaimana disebutkan dalam pengantar paper ini hingga kerajaan Islam berakhir di sana. Islam memainkan peranan yang sangat besar selama hampir 8 abad. Dari Spanyolah peradaban Islam pindah ke Eropa. 
  1. Melalui Sisilia
Kita mengetahui bahwa bangsa Arab menaklukan Sisilia di masa akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika (Sekarang Tunisia dan Al-Jazair) di era Abbasiah yaitu di pertengahan abad 3 hijriah atau 10 Masehi dan paska Romawi menyerang daerah-daerah Islam. Ketika datang bangsa Fatimiah dan membangun kekuasaannya di Barat, mereka juga menguasai Sisilia bagian dari dinasti Aghalibah serta menguasai Selatan Italia sampai Roma.
Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah-daerah Italia menyebabkan peradaban Islam menjadi luas, daerah-daerah sepertiPalermo, Messine, Siracusaa, Bari selanjutnya menjadi pusat peradaban Islam di Italia.
Dunia Kristen latin ini merasakan pengaruh Muslim melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia tahun 652, ketika kota Siracusa dimasuki, orang-orang Arab memiliki angkatan perang yang mampu menandingi angkatan perang Bizantium.
Pendudukan Arab atas Sisilia tidak berlangsung lama seperti pendudukan atas Spanyol. Pada pertengahan abad ke-18, ksatria Norman melihat bahwa mereka hidup dengan baik di Italia bagian selatan, sebagai pedagang atau sebagai pengusaha militer independen. Efesiensi kemiliteran mereka sedemikian rupa sehingga beberapa ratus ksatria di bawah pimpinan Robert Guiscard telah berhasil mengalahkan Bizantium dan mendirikan kerajaan Norman.
Pada tahun 1060, saudaranya Roger memimpin invasi ke Sisilia dan berhasil merebut Messina dan berlanjut dengan pendudukan seluruh wilayah tersebut sampai 1091.[6]
Dengan demikian, kehadiran orang-orang Arab di Spanyol dan Sisilia, keunggulan Arab secara perlahan menemukan jalur masuknya ke Eropa Barat. Meskipun Eropa Barat telat menjalin hubungan dengan Imperium Bizantium, ia jauh lebih banyak mengambil alih kebudayaan orang-orang Arab ketimbang orang-orang Bizantium.[7]
  1. Melalui datangnya orang-orang salib di Timur Islam.
Invasi atas Spanyol dan Sisilia memberi arti bahwa suatu waktu Islam hadir di daerah pinggiran Kristen Latin. Namun demikian, kehadiran ini bukanlah persoalan pentingnya menuntut reaksi besar-besaran kecuali dari wilatah-wilayah tetangga yang dekat dengan wilayah kaum muslim itu sendiri. Karenanya reaksi itu menjadikan munculnya gerakan perang salib pada abad ke 11. Hal ini bias dianggap sebagai reaksi yang besar terhadap kehadiran Islam, tetapi pusatnya justru di bagian Utara Perancis, yang jauh kontaknya secara langsung di Negara-negara Islam.[8]
Selama perang salib ini telah mengakibatkan terjadinya tukar menukart pengaruh budaya di antara mereka, atau lebih tepatnya penerimaan orang-orang Eropa atas corak-corak kebudayaan Islam. Penyebaran budaya ini tidak diragukan lagi dengan ditopang oleh keterampilan dan ketangguhan orang-orang Arab dalam bidang perdagangan. 
Di seluruh wilayah yang tunduk di bawah pemerintahan Islam, tidak hanya terdapat kebudayaan Islam saja yang relative homogen melainkan juga barang-barang yang dihasilkan kaum muslim tersebar jauh melampaui batas-batas wilayah Islam.
Selanjutnya orang-orang salib menetap di Timur Islam dalam waktu yang cukup lama sejak abad 5 H sampai 7 H (Abad 12 sampai 17 M). karenanya terjadi hubungan yang intensif dengan seluruh peradaban Islam yang mengherankan mereka. Walaupun peperangan terus terjadi antara kaum muslimin tidak menutup para cendekiawan mereka mengambil seluruh peradaban Islam dengan cara menyaksikan sendiri.        
Serangkaian perang Salib di wilayah-wilayah Islam tidak diragukan lagi telah memberikan sumbangan penyebaran kebudayaan Arab di Eropa Barat.
  1. Pertukaran perniagaan antara timur dan barat melalui Mesir.
        Peristiwa ini terjadi sejak datangnya bangsa Fatimiah di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai pusat politik, perdagangan dan kebudayaan. Karena itu penyerangan Mongol di Irak menjadikan Mesir sebagai ka’bah peradaban Islam di era dinasti Mamalik sebagaimana dikatakan Ibnu Khaldun bahwa munculnya peradaban di Mesir dengan kembalinya peradaban Islam sejak ribuan tahun yang lalu. 
        Maka muncullah di Mesir gerakan Ilmu dan seni yang menjadikan para penuntut ilmu datang dari Timur dan Barat. Ibnu Khaldun melanjutkan dengan perkataannya ”Saya tidak melihat Mesir kecuali sebagai induknya Ilmu, wadahnya Islam dan sumber ilmu serta pusat perniagaan. 
        Mesir telah membantu kemajuan peradaban di Eropa, adapun kota-kota di Eropa seperti: Pisa, Genova, Venezis, Napoli, Firenze memiliki hubungan dagang dengan Mesir. Kota-kota inilah yang kemudian menjadi bangkitnya Eropa atau yang dikenal dengan renaissance serta menjadi cikal bakal peradaban modern di Eropa.  
Bukti Peradaban Islam di Eropa 
Bukti adanya peradaban Islam di Eropa, pengaruhnya dapat dirasakan dengan berbagai buku yang diterjemahkan dari bahasa arab ke bahasa latin, bahasa Thalia dan Ibrani. Buku-buku tersebut memenuhi perpustakaan Eropa di era-era awal. Dengan kata lain berlangsungnya penerjemahan besar-besaran dari bahasa Arab ke bahasa latin.
Hal ini menunjukan majunya keilmuan Islam dengan segala cabangnya. Begitu pula di era kebangkitan Eropa ketika bangsa Eropa kembali dengan ilmu-ilmu Yunani klasik, mereka menjumpai buku-buku yang memang telah dimuat dalam khazanah buku muslimin.  Karenanya sebuah peradaban berdiri tidak lepas dari peradaban sebelumnya.
Buku-buku lain yang mereka nukilkan adalah ilmu filsafat, ilmu kedokteran, (buku-buku Ibnu sina dan Ar-Razi yang sudah diterjemahkan). Buku-buku kedokteran ini diajarkan di kampus-kampus Eropa sampai abad 18 tak terkecuali Sekolah Salerno yang dianggap sebagai sekolah kedokteran pertama di Eropa. 
Ibnu Sina dan Razi menjadi referensi kuliah kedokteran di Paris bahkan lebih dari itu teori-teori Ibnu Khaldun yang menjadi peletak dasar ilmu sosial masih dikenal di kampus-kampus Eropa sampai sekarang. 
Selanjutnya dalam review buku ini disebutkan para penterjemah yang berasal dari agama dan suku bangsa yang berbeda; mereka menukil dan pindahkan ilmu bangsa Arab ke bangsa Eropa yang dimulai dari abad 11 Masehi hingga akhir era pertengahan, antara lain: Gerberto, Adelard ofbath, Leonardo Pisano, Petrus alfons, dll.
Ketergantungan Eropa yang terus menerus kepada kedokteran Arab hingga abad ke 15 dan ke 16 ditunjukkan dengan daftar buku yang dicetak. Dari semua daftar itu, buku pertama adalah komentar Ferrari da Grado, seorang guru besar di Pavia, atas bagian dari Continens, ensiklopedi besar karangan al-Razi. Karangan Ibnu Sina, Canon dicetak pada tahun 1473, lalu pada tahun 1475. dan sudah pada cetakannya yang ketiga bahkan sebelum karya Galen dicetak. 
Hingga tahun 1500, buku ini sudah dipublikasikan dalam cetakkan yang keenam belas. Karena masih terus digunakan hingga tahun 1650, buku itu dipandang sebagai karya dalam bidang kedokteran yang paling banyak dipelajari sepanjang sejarah. Buku ini diikuti oleh karya-karya terjemahan dari bahasa Arab lainnya, termasuk beberapa karangan al-Razi, Ibnu Rushd, Hunain bin Ishaq dan Haly Abbas.
Dalam karya Ferrari de Gardo, misalnya; Ibnu Sina dikutip lebih dari tiga ribu kali, al-Razi dan Galen masing-masing seribu kali, sedang hippocrates hanya seratus kali. Dengan demikian, kedokteran Eropa abad ke-15 dan ke-16 masih merupakan kedokteran yang sedikit lebih luas dari sekedar kepanjangan kedokteran arab.[9]
Hal lainnya dapat dijumpai dalam karya sastra yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab, buku yang paling populer, diantaranya: كليلة و دمنة , ألف ليل وليلة , dll. Pengaruh karya sastra bangsa Eropa banyak diilhami dari dua buku ini. Sebut saja sastrawan modern baratShakespeare yang berasal dari Inggris, banyak tulisannya sangat terpengaruh dari cerita-cerita timur. 
Bukti lain dari pengaruh peradaban Islam di Eropa adalah kata yang berasal dari bahasa Arab dan masih digunakan sampai sekarang. Bukti ini bisa dikatakan yang paling besar pengaruhnya di bangsa Eropa, kalimat-kalimat bahasa Arab ini dapat dijumpai dalam bahasa Spanyol, Portugis, Italia dan lainnya. Mencakup pula bahasa tentang kehidupan dan ilmu pengetahuan. Antara lain: Chiffre adalah kata yang berasal dari bahasa Arab yakni صفر (nol), berarti penomoran dari arab. Admiral atauAmiral  katadari أم البحر (pemimpin laut), Cable yaitu الحبل (kabel), dsb.
Masih banyak lagi bukti pengaruh peradaban Islam di Eropa baik dari musik dan kesenian, arsitek bangunan, pertanian dan perdagangan serta ilmu peta. Untuk pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan kota, istana, masjid dan taman-taman. Di antara bangunan yang megah adalah masjid Cordova, kota al-Zahra, masjid Sevile, istana al-Hamra di Granada, istana al-Makmun, tembok toledo dan istana Ja’fariyah di Saragosa. 
Sebagaimana disebutkan bahwa Cristoper Colombus telah menelaah peta Arab saat itu tersebar di Eropa yang telah diungkap sebelumnya oleh ahli geografi orang-orang Arab, mereka dikenal denganالمغرّرين yang berjumlah 8 orang, mereka berjalan dalam lautan yang gelap ke barat selama 11 hari kemudian terus melaut ke selatan 12 hari sampai masuk ke salah satu selatan pulau Amerika. 
Disebutkan pula dalam buku Masalikul Abshor karangan ibnu Fadlillah Al-Umari bahwa sekelompok orang dari bani Barzal melaut ke lautan gelap; pastilah nama Brazil diambil dari nama-nama mereka. Begitu juga penemuan Portugis di Afrika, kedatangan bangsa Eropa ke Hindia didasari dengan apa yang pernah dilakukan oleh bangsa Arab.









DAFTAR PUSTAKA
Hitti ,PHilip K., History of the Arabs, Jakarta :serambi Ilmu semesta,Cet ke-10, 2002 , Di terjemahkan oleh R.Cecep lukman hakim dan Dedi slamet Riyadi
Sunanto ,Prof.Dr.Musyrifah,sejarah Islam Klasik,  Jakarta : Kharisma Putra Utama,cet ke-4, 2011
Watt, W. Montgemary, Islam dan Peradaban Dunia,  Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997
Syalabi, Mausu’ah Tarikh,  Mesir: Maktabah Nahdah al-Misriyah,1983  







[1] Prof.Dr.Musyrifah Sunanto,sejarah Islam Klasik, (Jakarta : charisma Putra Utama,cet ke-4,2011) hal.178
[2] Pkilip K.Hitti, History of the Arabs,(Jakarta : serambi Ilmu semesta,Cet ke-10, 2002 )hal.370-371
[3]  W. Montgemary Watt, Islam dan Peradaban Dunia, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 1997) hal 2.
[4] Musta’rib adalah kelompok yang tetap kepada keyakinannya tapi meniru adat istiadat bangsa Arab baik bertingkah laku maupun bertutur kata. (lihat: Siti Maryam: Sejarah Perdaban Islam, hal 99)
[5] Syalabi, Mausu’ah Tarikh, (Mesir: Maktabah Nahdah al-Misriyah,1983) hal 89-90

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"musthofa"